Menurut Ali, kedua pejabat tersebut dinilai tidak maksimal dalam menangani berbagai bencana alam yang terjadi di wilayah tersebut.
“Kami menilai instansi terkait tidak becus dalam mengelola dan merespons situasi darurat, padahal bencana alam merupakan hal yang membutuhkan penanganan cepat dan terkoordinasi,” ujar Ali dalam keterangannya kepada media, Kamis (12/6/2025).
Ia mencontohkan beberapa insiden bencana yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, di mana respons dari Damkar dan Basarnas dinilai lambat dan tidak terorganisir. Hal ini, kata dia, menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang terdampak langsung.
Ali juga menyampaikan bahwa PELANUSA telah menerima banyak laporan dari warga yang merasa tidak mendapat perhatian layak dari instansi terkait saat bencana terjadi.
“Kami berharap Bupati segera turun tangan dan mengevaluasi kinerja dua lembaga ini secara menyeluruh,” tegasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Damkar maupun Basarnas Kabupaten SBT terkait desakan tersebut.
0Komentar