TSroBUGlBUr0BSClBUYoTpA5GY==
Ketua IMM Buru Selatan Dikritik Terkait Pernyataan Soal Proyek Jalan Namrole-Leksula, AMBS Minta Evaluasi

Ketua IMM Buru Selatan Dikritik Terkait Pernyataan Soal Proyek Jalan Namrole-Leksula, AMBS Minta Evaluasi

Daftar Isi
×


Malukuone.com - Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Buru Selatan (AMBS), Artop Nurlatu, menyampaikan keberatan keras terhadap pernyataan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Buru Selatan terkait proyek pembangunan jalan lintas Namrole–Leksula. Pernyataan tersebut dinilai tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan dan berpotensi mencoreng citra organisasi.

Menurut Artop, apa yang disampaikan oleh Ketua IMM Buru Selatan bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Ia menyebut bahwa kondisi jalan lintas Namrole–Leksula sangat memprihatinkan, dengan banyaknya titik patahan dan akses yang ekstrem, hingga mengganggu aktivitas warga, khususnya di wilayah Leksula dan Kapala Madang.

“Kami kecewa dan tersinggung atas pernyataan tersebut. Apa yang disampaikan Ketua Cabang IMM tidak mencerminkan empati terhadap penderitaan masyarakat. Ia seolah menjual nama organisasi demi kepentingan tertentu,” kata Artop saat diwawancarai usai aksi di Namrole, Kamis (19/6/2025).

Artop Nurlatu juga meminta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Provinsi Maluku untuk mengambil tindakan tegas terhadap Ketua IMM Cabang Buru Selatan. Ia mendesak agar dilakukan evaluasi bahkan pemecatan, karena dianggap tidak menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip dasar organisasi.

Lebih jauh, AMBS menyoroti adanya dugaan korupsi dan ketidaktransparanan dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan tersebut. Untuk itu, mereka meminta Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) segera turun ke lokasi guna melakukan pengecekan langsung terhadap progres dan kualitas pengerjaan jalan.

“Ini soal keadilan. Masyarakat sudah lama menderita akibat kondisi jalan ini. Jangan sampai penderitaan rakyat justru dipakai untuk pencitraan segelintir orang,” tegas Artop.

Aksi protes ini mencerminkan kekecewaan sebagian masyarakat dan mahasiswa atas proyek infrastruktur yang tak kunjung memberikan dampak positif yang nyata, serta perlunya keterlibatan semua pihak untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pembangunan di daerah.

0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads