Malukuone.com - Selamat Memperingati Hari Kesaksian Pancasila 1 Juni 2025. Wasekjen Eksternal PB SEMMI Ali Alkatiri Sebagai Anak Kandung Maluku, melihat Indonesia dari Maluku.
Menurut Alkatiri' ada sekitar 11 perguruan tinggi di Maluku, baik negeri maupun swasta. Perguruan tinggi negeri di Maluku meliputi Universitas Pattimura, Politeknik Negeri Ambon, Politeknik Perikanan Negeri Tual, dan Universitas Islam Negeri Ambon. Selain itu, ada juga beberapa perguruan tinggi swasta seperti Universitas Darussalam Ambon, Universitas Kristen Indonesia Maluku, dan Universitas Muhammadiyah Maluku. Yang setiap tahunnya mewisuda kurang lebih 8 sampai 10 ribu mahasiswa yang nanti manjadi penggaguran di Maluku.
Menurut Alkatiri' di mana makna Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa Indonesia memberikan landasan moral dan ideologis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima sila tersebut merupakan pedoman yang harus dipegang teguh oleh seluruh warga negara dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, dan sebenarnya dari sila pertama sampai sila terakhir kita sebagai warga negara berhak untuk mengkritisi makna menurut kedaerahan masi-masi.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila pertama ini menekankan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghargai keberagaman agama di Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila kedua ini menegaskan pentingnya perlakuan adil dan beradab terhadap sesama manusia, tanpa memandang latar belakang atau perbedaan.
3. Persatuan Indonesia.
Sila ketiga ini mengharapkan rasa persatuan dan kesatuan di antara seluruh masyarakat Indonesia, terlepas dari perbedaan suku, agama, dan budaya.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Sila keempat ini menegaskan bahwa kekuasaan tertinggi di negara ini berada di tangan rakyat, yang dijalankan melalui musyawarah dan permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila kelima ini mengutamakan keadilan sosial, di mana setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pembangunan dan kesejahteraan negara.
Kami meminta 5 Poin Kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto
1. Keadilan anggaran
2. Keadilan Pendidikan,
3. Keadilan Kesehatan,
4. Keadilan Hak atas sumber daya alam (Sumber daya Laut) dan
5. Keadilan atas Regulasi
Menurut Kami anak muda Maluku, kami hanya mengkritisi pada sila ke-5 Keadilan Sosis Bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan yang terhormat Untuk Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto, kami perlu menegaskan dari sila ke-5 ini Bapak Presiden Republik Indonesia kami provinsi Maluku dengan status miskin ekstrim dan Terkhusus jumlah pengganguran di Maluku sangat tinggi, dan Sangat tinggi di Indonesia.
Dan apakah yang kami anak Maluku harapan dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sedangkan penggaran di Maluku belum dapat diselesai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dan di kemanakah lulus perguruan tinggi di Maluku yang tiap tahun selalu bertambah, terlebih khusus keinginan orang tua miskin kampung yang berasal dari daerah yang di katagori daerah 3T dengan harapan anak-anak mereka lulus dan bisa dapat Pekerjaan sedangkan di Maluku tidak ada lapangan Pekerjaan lantas Lulus perguruan tinggi di Maluku mau dikemanakan.
Dan Kami meminta keadilan kepada yang terhormat untuk Bapak Presiden Republik Indonesia dan gubernur Maluku berikan Sedikit keadilan kepada kami anak muda Maluku, lebih khusus Pendidikan, Infrastruktur, teknologi informasi yang berkualitas seperti yang ada di jakarta agar Ade-Ade kami yang Masi ddk bangku sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas bahkan perguruan tinggi yang Masi minim dan masih jauh dari kemajuan yang seperti di rasakan oleh kawan di ranah Jawa.
Dan kami menawarkan solusi kepada pemerintah daerah hal ini pasangan Lawamena gubernur dan wakil gubernur Maluku Bapak Hendrik Lewerissa dan bapak Abdullah Vanath, kami selaku anak muda Maluku melihat potensi ekonomi Maluku sebagai pendapatan anggaran daerah sengat besar tapi Jang sampai gubernur dan wakil gubernur salah memposisikan orang yang tidak punya keahlian pada perusahaan daerah BUMD yang ada.
BUMD ini sebenarnya solusi untuk mengatasi penggaguran di Maluku tapi apakah gubernur dan wakil gubernur mampu menciptakan BUMD yang bisa Merekrut lulus dari perguruan tinggi di Maluku untuk dipekerjaan tutup Alkatiri.
0Komentar